Spot trading adalah metode membeli dan menjual aset pada harga pasar saat itu, yang disebut harga spot, dengan maksud untuk mendapatkan aset yang mendasarinya dengan segera. Pasar spot populer di kalangan day trader karena mereka dapat mengambil posisi jangka pendek dengan spread rendah dan tanpa tanggal kedaluwarsa.
Trader spot mencoba mendapatkan profit di pasar dengan membeli aset, mengharapkan nilainya akan meningkat. Mereka dapat menjual asetnya nanti di pasar spot untuk mendapatkan profit ketika harga naik. Trader spot juga dapat mengambil posisi jual (short) di pasar. Proses ini melibatkan penjualan aset keuangan dan pembelian kembali aset tersebut ketika harga jatuh.
Jenis transaksi di bursa spot dibedakan berdasarkan prinsip kecepatan penyelesaiannya.
Harap dicatat bahwa semua ketentuan transaksi dihitung dalam hari kerja. Hal ini penting untuk dipahami, terutama ketika membuka trade TOM dan SPT pada hari Jumat di akhir minggu.
Umumnya, ada dua jenis pasar yang berbeda di mana Anda dapat melakukan trading spot. Mereka adalah pasar over-the-counter dan bursa besar seperti NYSE atau Nasdaq.
OTC (over-the-counter) adalah jenis spot trading dalam aset keuangan dan sekuritas, yang dilakukan secara langsung antara broker, trader, dan dealer.
Dengan kata lain, aset tidak ditradingkan di bursa terpusat, melainkan di jaringan broker-dealer. Sifat pasar OTC inilah yang membuat trading Forex tersedia 24 jam sehari. Selain itu, trading OTC dapat mengungguli trading produk keuangan standar; mungkin ada ukuran kontrak yang berbeda di pasar OTC. Pada akhirnya, karena tidak ada otoritas pusat, setiap pihak mungkin menghadapi risiko kredit terkait rekanannya (counterparty). Dealer, juga dikenal sebagai market maker, membeli dan menjual instrumen keuangan dari inventaris mereka sendiri.
Bursa terpusat mengelola transaksi aset seperti Forex, komoditas, dan mata uang crypto. Bursa berperan sebagai perantara antara pelaku pasar dan kustodian aset yang ditradingkan. Untuk menggunakan bursa terpusat, Anda harus memiliki mata uang fiat atau mata uang crypto yang relevan di akun Anda.
Bursa utama termasuk pasar terkenal di dunia seperti NYSE dan Nasdaq di AS, serta pasar global lainnya seperti London Stock Exchange (LSE), Shanghai Stock Exchange (SSE) dan Hong Kong Stock Exchange (HKSE). Di semua pasar utama, investor dapat trading spot untuk pengiriman dan pembayaran saat itu juga.
Kebalikan dari spot trading adalah transaksi di mana tidak ada pembayaran dan penyerahan investasi secara langsung. Trader yang hanya ingin berinvestasi pada harga tertentu dan dalam jangka waktu yang telah ditentukan dapat berinvestasi dalam kontrak derivatif seperti:
Opsi adalah kontrak yang memberikan hak kepada pemegangnya, tetapi bukan kewajiban, untuk membeli sekuritas pada harga dan tanggal yang telah ditentukan sebelumnya.
Kontrak berjangka adalah kontrak untuk membeli atau menjual sejumlah sekuritas yang telah ditentukan sebelumnya dengan harga tertentu dan di masa mendatang.
Baik opsi maupun kontrak berjangka bukan merupakan kepemilikan dari sekuritas yang mendasarinya. Namun, itu adalah kontrak untuk membeli atau menjual sekuritas di kemudian hari antara dua pihak.
Perbedaan antara trading spot dan trading margin terletak pada risiko dan profitnya. Anda dapat melakukannya dengan trading spot, yang cukup sederhana: Anda membeli atau menjual aset di bursa secara langsung. Setelah Anda membeli atau menjual, order selesai, dan Anda langsung memilikinya.
Sebaliknya, trading margin lebih kompleks dan jauh lebih berisiko. Namun, potensi profitnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan trading spot. Skala risiko dan profit dalam trading margin biasanya antara 2x dan 100x. Selama trading margin, sebagian besar broker mengizinkan Anda untuk trading dengan leverage hingga 20x (1:20), meskipun ada juga yang mencapai 100x (1:100). Pada leverage 100x, Anda dapat membuat $100 menjadi $10.000 dengan meminjam $9.900.
Alasannya sederhana, Anda meminjam uang untuk trading aset yang naik atau turun. Jika Anda benar, bagus! Anda membayar kembali pinjaman dan menghasilkan profit yang jauh lebih besar dibanding hanya trading dengan uang Anda sendiri. Namun, jika salah, Anda akan berutang kepada broker sejumlah yang Anda pinjam, ditambah bunga dan biaya transaksi.
Sampai batas tertentu, trading margin mirip dengan spot trading. Namun, volatilitas yang sama yang terlihat di pasar spot akan diperburuk oleh leverage dalam trading margin, membuat investasi kecil lebih berisiko dalam hal biaya dan profit.
Jika Anda melakukan trading margin, Anda perlu memahami bahwa ketika level margin turun, lebih banyak jaminan (atau leverage yang lebih rendah) harus diterapkan pada posisi tersebut. Ini disebut margin call. Semakin tinggi rasio leverage, semakin cepat level margin anjlok.
Namun, jika trading margin berhasil, rasio leverage yang tinggi dapat membantu trader menghasilkan profit besar dengan relatif cepat. Misalnya, trader dapat trading dengan leverage 2x hingga 10x, menghasilkan profit dari dua hingga sepuluh kali lipat.
Katakanlah Anda ingin trading pasangan GBPUSD. Harga saat ini adalah 1.35250 dan berdasarkan strategi trading, Anda memperkirakan harga akan naik. Anda membeli di 1.35250, dan menentukan jumlah (dalam poin) yang siap untuk Anda pertaruhkan jika trade gagal. Jika Anda mengambil risiko $1 per poin, setiap kali harga bergerak satu poin ke atas atau ke bawah, Anda akan menghasilkan atau kehilangan $1. Jika harga naik ke 1.3600, trade akan menghasilkan profit sebesar $750 (750 poin x $1). Jika harga jatuh ke 1.3500, trade akan kehilangan $250 (250 poin x $1).
Trader dapat mengontrol kapan waktu keluar dan masuk order dengan Stop Loss dan Take Profit. Secara opsional, Anda dapat menentukan harga order saat melakukan transaksi dengan mengeklik tombol beli atau jual pada pasangan mata uang.